Sejarah Kampung Cikondang
- Latar belakang masyarakat Kampung Cikondang
Dahulu masyarakat Cikondang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah tempat tinggal (Human Nomaden), dan masyarakat agraris/notamik yang berasal dari Cirebon.
- Asal Usul Kampung Cikondang
Menurut kuncen Kampung Cikondang, konon mulanya di daerah ini ada seke ( mata air ) yang di tumbuhi pohon besar yang dinamakan kondang.
Nama kampung cikondang adalah perpaduan antara sumber air dan pohon kondang :”ci” berasal dari kependekan kata cai artinya air (sumber air), sedangkan “kondang” adalah nama pohon tadi.
- Kondisi kampung cikondang
-Disekitar desa lamajang terdapat banyak lahan persawahan.
-Saluran air yang bersih dan bening
-Selokan selokan yang tidak kekeringan pada saat musim kemarau
-Hampir disetiap rumah terdapat kolam ikan
- Perkembangan Masyarakat Cikondang
menurut seorang tokoh masyarakat, bumi adat di perkirakan telah berusia 200 tahun. Jadi, diperkirakan uyut pameget dan uyut istri mendirikan pemukiman di kampung cikondang kurang lebih pada awal tahun abad ke-XIX atau sekitar tahun 1800.
Pada awalnya bangunan di cikondang ini merupakan pemukiman dengan pola arsitektur tradisional seperti yang digunakan pada bangunan bumi adat. Konon tahun 1940-an terdapat kurang lebih 60 rumah. Sekitar tahun 1942 terjadi perbakaran besar yang menghanguskan semua rumah kecuali rumah adat.tidak diketahui apa yang menjadi penyebab kebakaran itu. Namun ada dugaan bahwa kampung cikondang dulunya dijadikan persembunyian atau markas para pejuang yang berusaha membebaskan diri dari cengkraman Belanda kemungkinan tempat itu diketahui belanda dan dibumi hanguskan selanjutnya, masyarakat disana ingin membangun kembali rumahnya. Namun karena bahan bahan untuk membuat rumah seperti bumi adat yang berarsitektur tradisional membutuhkan bahan cukup banyak, sementara bahan bahan yang tersedia dihutan keramat tidak memadai, akhirnya mereka memutuskan untuk membangun rumahnya dengan arsitektur yang umum, yang sesuai dengan kemajuan kondisi saat itu.keinginan ini disampaikan oleh Anom Idil (kuncen) kepada karuhun di makam karamat. Permohonan mereka dikabulkan dan di ijinkan mendirikan rumah dengan arsitektur umum kecuali bumi adat yang harus tetap dijaga kelestariannya sampai kapanpun. Hingga sekarang bumi adat masih tetap utuh seperti dahulu karena Bumi Adat masih tetap utuh seperti dahulu karena bumi adat di anggap merupakan “lulugu” (biang) atau rumah yang harus dielihara dan dilestarikan
Sampai sekarang baru ada lima kuncen yang memelihara bumi adat itu:
1.Ma Empuh(Abad ke 17)
2.Ma Akung(Abad ke18)
3. Ua Idil(Anom idil)
4.Anom Rumya
5.Aki Emen
Dan sekarang kuncenya adalah: Anom Johanna
- Keunggulan Kampung Cikondang
Upacara Adat Kampung Cikondang
Rumah Adat Kampung Cikondang
- Mempunyai upacara adat
- Mempertahankan tradisi
- Keunggulan yang menonjol adalah masyarakat memelihara kebasaan gotong royong
- Kebiasaan masyarakat Gotong royong saat ada perayaan kematian maupun pernikahan dsb
- Selalu mengadakan upacara adat sebagai kebiasaan
- Peninggalan-Peninggalan Sejarah
- Rumah adat
Berbentuk panggung (memiki kolong). Bumi adatna memiliki bentuk atap suhunan jolopong (suhunan lurus) yakni bentuk atap yang terdiri daridua bidang atap. Pintu muka bumi rumah ini dikenal dengan bentuk buka palayu yakni letak pintu sejajar dengan salahsatu sisi bidang atap, dengan demikian di lihat dari arah muka tampak dengan jelas keseluruhan garis suhunan yang melintang dari kiri kekanan.
Bumi adat tidak memiliki atap dari genting di karenakan mereka beranggapan bahwa karena itu samadengan dikubur hidup-hidup. Karena, genteng tersebut dari tanah. Maka dari itu mereka membuat atap dari jerami.
Bumi adat hanya memiliki satu pintu, yang memiliki arti yaitu “asup tidinya kaluar deui tidinya” masuk dari sana keluar juga dari sana.
Didalam rumah adat, ada banyak perabotan rumah tangga yang terbuat dari seng,plastik,aluminium. Dan memiliki hawu (tungku).
Bagian lantai rumah adat dengan palupuh (bambu untuk papan).
Rumah adat tidak ada listrik. Maka dari itu rumah adat memiliki cempor (obor) untuk penerangan.
Dihalaman bumi adat terdapat bangunan pelengkap antara lain lumbung padi,leuit (tempat penyimpanan padi ), kolam.jamban atau kamar mandi leuit ini terletak di depan timur laut rumah sedang kan kolam dan kamar mandi atau jamban terletak di sebelah timur rumah serta saung lisung (tempat menumbuk padi).
Rumah adat memiliki ukuran 12x8.
- Peralatan Rumah Tangga
- Hutan Keramat
Terletak di belakang bumi adat berupa lereng bukit. hutan keramat di bagi dalam 5 halaman, dan di sekeliling halaman di pasang pagar bambu serta sebuah pintu masuk yang terletak di tengah halaman (Kandang jaga ). Di bagian halaman yang teratas, terletak pemakaman keramat dan pemakaman umum.
Nama kelompok:
-Rini karlina
-Rinda hamdan
-Sri wahyuni
-Tita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar